http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/banana1.gif

Jumat, 24 Agustus 2012

Cerbung Part#1


Angin berhembus damai, menyibak rambut lembut Dara,
Mahasiswi semester 2 salah satu univ terkemuka di Jogja.
Dara sedang duduk didekat jendela kamar kostnya,
menatap kosong dan tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya,
hanya suara mp3 dari laptop yang dya biarkan tetap hidup.
“Andai saja aku bisa menemani dirimu disana pasti akan kujalani semua,
karna hanya dirimu yang aku sayang....”
bersamaan dengan alunan lagu mellow itu air mata Dara jatuh,
dya teringat dengan kejadian 2tahun silam.
Kejadian yang membuat dya mengurung dikamar selama seminggu,
kejadian yang membuat dya trauma untuk membawa motor,
kejadian yang membuat dya harus kehilangan sosok pria yang dya kagumi.
Yah Kecelakaan yang dya alami bersama Rio, Kekasihnya.
Malam itu Dara dijemput Rio untuk pergi ke caffe di Jakarta,
mereka ingin merayakan hari jadi hubungan mereka yang ke 2 tahun.
Di tengan perjalanan Rio mengeluh pusing dan Dara menyuruhnya
agar berhenti sejenak, namun Rio tak menghiraukan Dara, gadis yang dya sayangi itu.
Rio semakin mempercepat laju motornya, tanpa dya sadari
sebuah mobil tepat berlaju kencang menuju arah mereka
dan merekapun tak bisa menghindari kecelakaan itu.
Rio yang terlempar 5 meter dari motornya mengalami
pendarahan yang sangat hebat dikepalanya, Dara yang berada
tidak jauh dari Rio menghampirinya, dara yang terluka parah dikakinya
tidak kuasa melihat kekasihnya yang tergolek lemah di pangkuannya.
*di Rumah Sakit*
Keluarga Dara sampai di ruang rawat rumah sakit saat Dara telah siuman.
Dengan wajah parau Dara bertanya kepada Dokter, “Rio dimana dok?”
dokter tak menjawab Dara pun semakin khawatir  dan bertanya kepada mamahnya
“mah, Rio kemana mah?” Mamah Dara mendekatinya
dan menggenggam erat tangan anaknya “Rio sudah tenang nak,
kamu harus mengikhlaskannya” Dara tak percaya dengan apa yang dya dengar
dari mulut mamahnya sendiri dya berlari menuju kamar rawat Rio dan
tak menghiraukan jarum infus yang ada ditangannya. Diruang rawat,
Rio yang terbaring tak bernyawa, wajah yang pucat,
dan tanpa satu helaan nafaspun membuat dara semakin tak karuan.
Dara segera memeluk tubuh kekasihnya itu, dara tak sanggup  kehilangan Rio,
terlalu banyak kenangan mereka selama 2 tahun ini, terlalu cepat untuk dara kehilangan Rio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar